Analisis Penyebab Engine Upnormal High RPM Pada Excavator Komatsu HB 365-1
DOI:
https://doi.org/10.32487/jab.v2i2.41Kata Kunci:
Excavator HB 365-1, Throttle sensor, Failure PrematureAbstrak
Hydraulic excavator adalah unit alat berat dengan berbagai aplikasi pada sektor kehutanan atau perkebunan mulai dari proses penebangan, penataan, pengeluaran sampai pada tempat perkebunan sawit. Teknologi excavator terbaru saat ini terdapat excavator yang menggunakan hybrid technology sehingga unit dapat beroperasi dengan lebih hemat bahan bakar dan ramah lingkungan. Pada excavator memiliki berbagai sistem pengoperasian yang salah satunya yaitu system electrical. System electrical pada engine mempunyai fungsi dan peranan penting untuk menyediakan energi pada engine diesel. Saat melakukan penelitian disalah satu perusahaan kontraktor tambang batu bara, ditemukan permasalahan pada unit Excavator HB 365-1, yang mana engine terjadi upnormal high rpm saat beroperasi. Setelah dilakukan pengecekan pada manitor panel, muncul failure code CA131. Failure code tersebut mengindikasikan terjadinya kerusakan pada komponen throttle sensor. Untuk menemukan penyebab masalah tersebut, dilakukan pengumpulan data berupa observasi, secara visual, dokumentasi, dan referensi yang kemudian akan dianalisis. Setelah dilakukan analisis, ditemukannya problem failure code yang mengindikasikan kerusakan throttle sensor high error. Untuk mencegah permasalahan tersebut terjadi kemudian hari, hal yang harus dilakukan adalah daily maintenance secara rutin dan memperhatikan pada komponen-komponen electrical system yang diganti seperti throttle sensor agar tidak ada kontaminan yang masuk, dan memastikan mengganti komponen dengan part genuine dari komatsu.
Referensi
Komatsu HD465-7”, SNITT Poltekba, pp.113-116, P-31, 2023.
[2] Y. Kurniawan, Y. V. M. Sumartono, M. A. D. Saputra,“Rancang Bangun Test Leak After Cooler D375-6R Komatsu", SNITT Poltekba, pp 117-121, P-32, 2023.
[3] Y. Kurniawan, Arwin, M. Amin, F. Paundra, and S. Rojikin, “Analisis Pengaruh Boost Pressure After Cooler Terhadap Performance Engine MTU 16V4000,” Jurnal Alat Berat, vol. 1, no. 2. pp. 65–72, 2024.
[4] I. B. Dharmawan, R. Asmaran, and Y. Kurniawan, “Pemanfaatan Penginjeksian Elektron Sebagai Upaya Penghematan Bahan Bakar Bensin Pada Kendaraan Bermotor,” JTT (Jurnal Teknol. Terpadu), vol. 1, no. 1, pp. 6–10, 2013.
[5] Y. Kurniawan, N. Huda, and F. Paundra, “Analisis Perbandingan Penggunaan Baut Cylinder Head New dan Reuse Unit Ford Ranger 2.5L Terhadap Pengujian Tarik,” Jurnal Alat Berat, vol. 1, no. 1. pp. 25–32, 2024.
[6] D. Cahyono, “Basic Overhaul”, Technical Training Department, PT United Tractors Tbk, 2011.
[7] P. T. U. TRACTOR, “Basic Mechanic Course Diesel Engine", Technical Training Department, 2011.
[8] S. Syahruddin, D. Kurniawan, B. Basri, and A. Azmal, “Analisis Penyebab TroubleSistem Bahan Bakar Pada Unit PC300-8diPT. Runggu Prima Jaya", Jurnal Alat Berat, vol. 1, no. 1. pp. 1–10, 2024.
[9] P. T. U. TRACTOR, “Basic Mechanic Course Hydraulic System", Technical Training Department, 2011.
[10] Komatsu, “Shop Manual 125e -5 series”, SEN00179-01, 2005.
[11] Komatsu, “Shop Manual PC300”, SEBM025809, 2006.
[12] P. T. U. TRACTOR, “Basic Mechanic Course Steering and Brake System", Technical Training Department, 2011.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Yudi Kurniawan, Nurul Huda, Yasmin Zulfati Yusrina, Subur Mulyanto, Dzaky Mutawally

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.